Senin, 09 Maret 2015

Daun Ciplukan Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan


Daun ciplukan yang biasanya hanya dikenal sebagai tanaman kecil, ternyata menyimpan sangat banyak manfaat yang perlu untuk diketahui.
Bagi yang ingin mengetahui apa saja khasiat yang dikandung oleh daun ciplukan, berikut ini merupakan 10 manfaat daunciplukan untuk pengobatan.
Manfaat Daun Ciplukan Untuk Pengobatan Penyakit Ringan
1. Dapat Mengobati Flu
Salah satu manfaat dari daun ciplukan karena khasiatnya yang dapat mengobati seseorang yang sedang terserang flu. Cara pembuatan obatnya pun tidaklah suit yaitu :
-Potong-potong daun ciplukan hingga menjadi beberapa bagian
-Kemudian rebus dengan air sampai mendidih
-Minum air rebusannya, hingga sembuh
2. Obat Radang Tenggorokan

Tak hanya dapat mengobati flu biasa, namun daun ciplukanbahkan dapat menjadi obat untuk radang tenggorokan yang kerap kali menyerang anak-anak ataupun dewasa. Cukup dengan meminum air rebusan dari daun ciplukan ini untuk meredakan radang tenggrokan secara alami.
3. Mengobati Pertusis
Daun ciplukan pun terbukti dapat menjadi obat bagi yang mengalami batuk rejan atau pertusis. Kandungan dalam daunciplukan dapat meredakan batuk ini secara alami secara bertahap, namun tidak kembali lagi.
4. Mengobati Gondongan
Daun ciplukan juga memiliki manfaat untuk meredakan radang, hingga yang menyebabkan mengurangi nyeri seperti gondongan. Gondongan adalah kondisi dimana bagian kelenjar di bawah leher, mengalami pembengkakan.
Ketika mengalami gondongan akan terasa nyeri, kemudian secara alami dapat dikurangi dengan meminum air rebusan dari daun ciplukan.
5. Obat Untuk Bisulan
Sebagai anti radang yang sangat berkhasiat, daun ciplukanpun dapat digunakan untuk mengobati bisulan pada kulit. Caranya cukup mudah, yaitu dengan mengoleskan air rebusan daun ciplukan ke bisul yang sedang meradang. Namun pastian tangan anda dalam keadaan bersih.
6. Mempercepat Pengeringan Borok
Bagi yang menderita sakit borok pun dapat diatasi dengan daun ciplukan. Hanya dengan menumbuk daun ciplukandengan alu, kemudian oleskan pada borok yang sedang meradang. Borok yang sedang dialami dapat semakin cepat mengering.
Manfaat Daun Ciplukan Untuk Pengobatan Penyakit Berat
7. Mengobati Kencing Manis
Manfaat lain yang dapat Anda rasakan dari daun ciplukanialah karena khasiatnya yang dapat mengobati kencing manis. Penderita kencing manis hanya perlu meminum rebusan daunciplukan secara rutin agar penyakit kencing manis dapat segera hilang.
8. Mengurangi Penyakit Paru-Paru Basah

Khasiat daun ciplukan juga sangat besar bagi yang menderita penyakit paru-paru basah. Terutama air rebusan daunciplukan yang dikonsumsi secara teratur, dapat mengurangi masalah kesehatan ini.
9. Mengurangi resiko Terjadinya Epilepsi
Bahkan, air rebusan daun ciplukan pun dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit epilepsi. Kemudian bagi yang memiliki penyakit tersebut, kemungkinan akan mengurangi kekambuhan penyakit epilepsi yang diderita.
10. Meredakan Gangguan Kelenjar Getah Bening
Apabila pernah mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, maka sangat disarankan untuk meminum air rebusan daun ciplukan secara rutin. Namun meminum air rebusan tanaman seperti daun ciplukan ini, harus diseimbangi dengan asupan manfaat air putih.
Untuk mendapatkan manfaat daun ciplukan ini, harus mengikuti saran penyajiannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Konsultasikan hal tersebut dengan dokter, untuk mendapatkan dosis yang tepat dan seimbang. 

sumber: http://sumsel.tribunnews.com/2015/03/08/daun-ciplukan-punya-banyak-manfaat-untuk-kesehatan?page=4


Senin, 23 Februari 2015

“Hijab” Antara Pilihan dan Kewajiban


Bagi sebagian besar orang di negara-negara Barat, hijab memang belum sepenuhnya bisa diterima dengan baik oleh masyarakatnya. Maka itu, tidak mengherankan bila terjadi banyak kasus diskriminasi akibat penggunaan hijab di berbagai negara. (Metrotvnews.com, 01/02/2015)
Hijab dikenal oleh orang-orang Indonesia sebagai pakaian muslimah. Ada juga yang mendefinisikannya sebagai penghalang shalat antara ma’mum laki-laki dan perempuan. Hijab dalam arti pakaian muslimah disini merupakan suatu kewajiban yang Allah serukan dalam Al-Quran seperti dalam terjemahan quran surat An-Nur:31
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya…”
Juga dalam terjemahan quran surat Al-Ahzab:59
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyake seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Berhijab merupakan kewajiban yang ditaklifkan (dibebankan) kepada seorang individu muslimah. Setiap muslimah wajib mengenakan hjab ketika keluar rumah atau bertemu dengan non mahram. Kewajiban ini sama halnya dengan kewajiban menegakkan shalat atau berpuasa di bulan Ramadhan. Jadi, berhijab bukanlah pilihan melainkan kewajiban.
Fenomena berhijab dikalangan muslimah Indonesia khususnya saat ini patut untuk dibanggakan karena setidaknya ada syariat islam yang telah ditunaikan terlepas dari benar tidaknya muslimah dalam mengenakan hijab. Mulai dari hijab trendi sampai hijab syar’i. Semua hal itu harus dikembalikan lagi pada dasar mengapa dan bagaimana seorang muslimah berhijab?
Ketika seorang muslimah mampu menjawab pertanyaan tersebut maka seorang muslimah ssetidaknya terbebas dari motif-motif tidak jelas seperti motif seorang muslimah berhijab karena keinginan saja atau karena berhijab itu dapat melindungi kulit dari sinar matahari.
Namun, disamping hal itu ternyata fenomena berhijab memiliki kenadala di berbagai negara minoritas seperti Prancis, Inggris dan negara barat lainnya. Pelarangan menggunakan niqab bagi muslimah Prancis menjadi kendala bagi mereka dalam menjalankan syariat Islam. Pun demikian ketika hendak memasuki kelas dalam rangka mengikuti pelajaran atau ujian, lagi-lagi seorang muslimah harus menanggalkan kerudungnya. Tak hanya di negara barat, tapi di Indonesia pun para muslimah mengalami diskriminasi dalam menggunakan hijab. Belum lama kasus penundaan polwan berhijab, ditambah kasus siswi di Bali yang mengalami hambatan berhijab ketika ingin sekolah dengan memakai kerudung menjadi beberapa contoh bahwa adanya diskriminasi terhadap syariat islam.
Perintah berhijab merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap individu muslimah. Namun lagi-lagI hal ini berbenturan dengan peraturan yang diterapkan dalam suatu negara. Ketika kebebasan berekspresi yang lahir dari sistem demokrasi menjadi ukuran, maka wajar saja orang-orang bebas memakai pakaian sesuai keinginannya padahal jelas-jelas hal ini bertentangan dengan prinsip syariat islam. Ironisnya, ketika seorang muslimah hendak menjalankan salahsatu syariat islam ini mendapat hambatan dari pemerintah. Berbeda dengan ketika seorang perempuan yang memakai bikini maka hal itu dilegalkan dalam sistem demokrasi  karena hal itu dilindungi. Jika memang kebebasan berekspresi itu menjadi ukuran, lalu mengapa ketika seorang muslimah yang ingin berhijab malah justru diberi hambatan bahkan dilarang?
Inilah ketidakjelasan dan ketidakadilan dari aturan yang lahir dari sistem demokrasi. Syariat islam tidak diberlakukan sebagai aturan kehidupan. Syariat islam termasuk syariat mengenai kewajiban muslimah dalam berhijab pun menjadi ancaman bagi sistem ini. Jelas hal ini sangat bertentangan dengan prinsip Islam bahwa manusia wajib berhukum dengan hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT. Seperti dalam terjemahan quran surat Al-Maidah ayat: 45 “Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orng-orang dzalim.”
Selama hal ini terus dibiarkan, umat islam akan terus diberi hambatan ketika ingin menjalankan kewajibannya sebagai muslim. Maka marilah songsong abad kebangkitan islam dengan melanjutkan kehidupan islam melalui tegaknya syariah Islam di muka bumi ini. Allahu Akbar…
Wallahu a’lam…
Oleh: Nurhayati jurusan pendidikan Agama Islam fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
- See more at: http://www.kompasislam.com/hijab-antara-pilihan-dan-kewajiban/#sthash.AukJImqp.dpuf

Jumat, 20 Februari 2015

7 KARAKTERISTIK WANITA YANG DIRINDUKAN SURGA


Memang ada hadits yang menyebutkan bahwa kebanyakan pendudukan neraka adalah kaum wanita. Tetapi, ada pula hadits-hadits yang mengisyaratkan adanya wanita-wanita yang dirindukan surga.
Siapa saja mereka? Berikut ini tujuh karakteristik wanita yang dirindukan surga:
Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka.” (HR. Ahmad; shahih)
نساؤكم من أهل الجنة الودود الولود العؤود على زوجها التي إذا غضب جاءت حتى تضع يدها في يد زوجها ، و تقول : لا أذوق غمضا حتى ترضى
“Istri-istri kalian yang termasuk ahli surga adalah: yang penuh kasih sayang, yang melahirkan keturunan, yang kembali (bersandar) kepada suami; jika suaminya marah, ia datang kepadanya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya sembari mengatakan, ‘Aku tidak akan tidur sampai engkau meridhaiku.’” (HR. An Nasa’i dan Thabrani)
Inilah 7 diantara karakteristik wanita yang dirindukan surga, yakni:

MENJAGA SHALAT LIMA WAKTU

Shalat merupakan rukun Islam kedua. Shalat juga merupakan pembeda antara orang mukmin dengan orang kafir. Setelah seseorang bersyahadat dan beriman, maka bukti keimanannya yang pertama adalah menjalankan shalat. Shalat juga merupakan amal pertama yang akan dihisab di akhirat kelak. Jika shalat seseorang baik, insya Allah amal yang lain baik. Jika shalat seseorang buruk, maka tak berguna amal lainnya.

BERPUASA DI BULAN RAMADHAN

Puasa di bulan Ramadhan adalah rukun Islam ketiga. Ia wajib ditunaikan oleh setiap muslimah yang telah baligh. Jika di bulan Ramadhan seorang muslimah berhalangan puasa karena haid, ia wajib menggantinya di bulan lainnya.

MENJAUHI ZINA

Zina merupakan dosa besar yang sangat keji. Karenanya jika larangan lain tidak diperbolehkan, larangan zina bukan hanya sekedar melarang zina tetapi juga melarang mendekati zina. Misalnya pacaran, ikhtilath, atau menggoda lawan jenis yang bukan suaminya.

TAAT KEPADA SUAMI

Dalam Islam, suami adalah pemimpin atas istrinya. Ia wajib ditaati sepanjang tidak dalam rangka bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

PENUH KASIH SAYANG

Wanita seyogyanya memiliki kasih sayang yang melimpah untuk suami dan anak-anaknya. Dengan kasih sayangnya, ia menguatkan suami untuk berbakti kepada Ilahi Rabbi. Dengan kasih sayangnya, ia membesarkan anak-anak yang akan menjadi generasi masa depan penerus risalah agama ini.

MELAHIRKAN KETURUNAN

Rasulullah membanggakan umatnya yang berjumlah banyak atas umat Nabi-Nabi sebelumnya. Karenanya istri yang melahirkan keturunan kemudian mendidiknya menjadi generasi yang shalih mendapatkan kedudukan istimewa. Mereka adalah pelanjut generasi Islam sekaligus pendidiknya.
Selalu berupaya mencari keridhaan suami
Istri-istri yang selalu berupaya mencari keridhaan suami adalah istri-istri yang dirindukan surga. Mereka tak ingin membuat suaminya marah. Digambarkan dalam hadits ini, jika suaminya marah, ia merajuk dan merayu suaminya agar kemarahannya reda. Bila perlu, ia tak akan tidur sampai suami ridha kepadanya. 

sumber: http://keluargacinta.com/7-karakteristik-wanita-yang-dirindukan-surga/

Rabu, 18 Februari 2015

UNTUK PARA ISTRI



Sifat-sifat tersebut diantaranya :

Pertama : Segera menyahut dan hadir apabila dipanggil oleh suami jika diajak untuk berhubungan.

Karena sifat ini sangat ditekankan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Nabi memerintahkan seorang istri untuk segera memenuhi hasrat seorang suami dalam kondisi bagaimanapun. Bahkan beliau bersabda “Jika seorang lelaki mengajak istrinya ke tempat tidur, lalu istri itu menolak. Kemudian, suami itu bermalam dalam keadaan marah, maka istrinya itu dilaknat oleh para malaikat hingga waktu pagi.”


Kedua : Tidak membantah perintah suami selagi tidak bertentangan dengan syariat. Allah berfirman :

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). (QS An-Nisaa : 34)

Qotadah rahimahullah berkata فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ "Yaitu wanita-wanita yang taat kepada Allah dan kepada suami-suami mereka" (Ad-Dur al-Mantsuur 4/386)

Terkadang pendapat suami bertentangan dengan pendapat istri, karena pendapat istri lebih baik. Seorang istri yang sholehah hendaknya ia menyampaikan pendapatnya tersebut kepada sang suami akan tetapi ia harus ingat bahwasanya segala keputusan berada di tangan suami, apapun keputusannya selama tidak bertentangan dengan syari'at.

Ketiga : Selalu tidak bermasam muka terhadap suami.

Keempat : Senantiasa berusaha memilih perkataan yang terbaik tatkala berbicara dengan suami.

Sifat ini sangat dibutuhkan dalam keutuhan rumah tangga, betapa terkadang perkataan yang lemah lembut lebih berharga di sisi suami dari banyak pelayanan. Dan sebaliknya betapa sering satu perkataan kasar yang keluar dari mulut istri membuat suami dongkol dan melupakan kebaikan-kebaikan istri.

Yang jadi masalah terkadang seorang istri tatkala berbicara dengan sahabat-sahabat wanitanya maka ia berusaha memilih kata-kata yang lembut, dan berusaha menjaga perasaan sahabat-sahabatnya tersebut namun tidak demikian jika dengan suaminya.

Kelima : Tidak memerintahkan suami untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan wanita, seperti memasak, mencuci, memandikan dan mencebok anak-anak.

Keenam : Keluar rumah hanya dengan izin suami.

Ketujuh : Berhias hanya untuk suami.

Tidak sebagaimana sebagian wanita yang hanya berhias tatkala mau keluar rumah sebagai hidangan santapan mata-mata nakal para lelaki.

Kedelapan : Tidak membenarkan orang yang tidak diizinkan suami masuk/bertamu ke dalam rumah.

Kesembilan : Menjaga waktu makan dan waktu istirahatnya kerana perut yang lapar akan membuatkan darah cepat naik. Tidur yang tidak cukup akan menimbulkan keletihan.

Kesepuluh : Menghormati mertua serta kerabat keluarga suami.

Terutama ibu mertua, yang sang suami sangat ditekankan oleh Allah untuk berbakti kepadanya. Seorang istri yang baik harus mengalah kepada ibu mertuanya, dan berusaha mengambil hati ibu mertuanya. Bukan malah menjadikan ibu mertuanya sebagai musuh, meskipun ibu mertuanya sering melakukan kesalahan kepadanya atau menyakiti hatinya. Paling tidak ibu mertua adalah orang yang sudah berusia lanjut dan juga ia adalah ibu suaminya.

Kesebelas : Berusaha menenangkan hati suami jika suami galau, bukan malah banyak menuntut kepada suami sehingga menambah beban suami

Kedua belas
 : Segera minta maaf jika melakukan kesalahan kepada suami, dan tidak menunda-nundanya.

Nabi shallallahu 'alaihi bersabda :

" أَلاَ أُخْبِرُكُمْ ....بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ الْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا الَّتِي إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ : لاَ أَذُوْقُ غُمْضًا حَتَّى تَرْضَى"

"Maukah aku kabarkan kepada kalian….tentang wanita-wanita kalian penduduk surga? Yaitu wanita yang penyayang (kepada suaminya), yang subur, yang selalu memberikan manfaat kepada suaminya, yang jika suaminya marah maka iapun mendatangi suaminya lantas meletakkan tangannya di tangan suaminya seraya berkata, "Aku tidak bisa tenteram tidur hingga engkau ridho kepadaku" (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Sahihah no 287)

Karena sebagian wanita memiliki sifat angkuh, bahkan malah sebaliknya menunggu suami yang minta maaf kepadanya.

Ketiga belas : Mencium tangan suami tatkala suami hendak bekerja atau sepulang dari pekerjaan.

Keempat belas : Mau diajak oleh suami untuk sholat malam, bahkan bila perlu mengajak suami untuk sholat malam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ الّليْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ, فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ. وَ رَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ الّليْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى, فَإِنْ أَبَى نَضَحَت فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ

“Semoga Allah merahmati seorang lelaki (suami) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan istrinya hingga istrinya pun shalat. Bila istrinya enggan, ia percikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang wanita (istri) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan suaminya hingga suaminya pun shalat. Bila suaminya enggan, ia percikkan air ke wajahnya.” (HR Abu Dawud no 1308)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

إِذَا أَيْقَظَ الرَّجُلُ أَهْلَهُ مِنَ اللّيْلِ فَصَلَّيَا أَوْ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ جَمِيْعًا، كُتِبَا في الذَّاكِرِيْنَ وَالذَّاكِرَاتِ

“Apabila seorang lelaki (suami) membangunkan istrinya di waktu malam hingga keduanya mengerjakan shalat atau shalat dua rakaat semuanya, maka keduanya dicatat termasuk golongan laki-laki dan perempuan yang berzikir.”
 (HR Abu Dawud no 1309)

Dalam riwayat yang dikeluarkan An-Nasa`i disebutkan dengan lafadz:

إِذَا اسْتَيْقَظَ الرَّجُلُ مِنَ اللّيْلِ وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ, كُتِبَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ اللهَ كَثِيْرًا وَالذَّاكِرَاتِ

“Apabila seorang lelaki (suami) bangun di waktu malam dan ia membangunkan istrinya lalu keduanya mengerjakan shalat dua rakaat, maka keduanya dicatat termasuk golongan laki-laki dan perempuan yang banyak mengingat/berdzikir kepada Allah.”


Kelima belas
 : Tidak menyebarkan rahasia keluarga terlebih lagi rahasia ranjang !!. Bahkan berusaha menutup aib-aib suami, serta memuji suami agar menambahkan rasa sayang dan cintanya.

Keenam belas : Tidak membentak atau mengeraskan suara di hadapan suami.

Ketujuh belas : Berusaha untuk bersifat qona'ah (nerimo) sehingga tidak banyak menuntut harta kepada suami.

Kedelapan belas : Tidak menunjukkan kesedihan tatkala suami sedang bergembira, dan sebaliknya tidak bergembira tatkala suami sedang bersedih, akan tetapi berusaha pandai mengikut suasana hatinya.

Kesembilan belas : Berusaha untuk memperhatikan kesukaan suami dan jangan sampai suami melihat sesuatu yang buruk dari dirinya atau mencium sesuatu yang tidak enak dari tubuhnya.

Kedua puluh
 : Berusaha mengatur uang suami dengan sebaik-baiknya dan tidak boros, sehingga tidak membeli barang-barang yang tidak diperlukan.

Kedua puluh satu : Tidak menceritakan kecantikan dan sifat-sifat wanita yang lain kepada suaminya yang mengakibatkan suaminya bisa mengkhayalkan wanita tersebut, bahkan membanding-bandingkannya dengan wanita lain tersebut.

Kedua puluh dua : Berusaha menasehati suami dengan baik tatkala suami terjerumus dalam kemaksiatan, bukan malah ikut-ikutan suami bermaksiat kepada Allah, terutama di masa sekarang ini yang terlalu banyak kegemerlapan dunia yang melanggar syari'at Allah

Kedua puluh tiga : Menjaga pandangannya sehingga berusaha tidak melihat kecuali ketampanan suaminya, sehingga jadilah suaminya yang tertampan di hatinya dan kecintaannya tertumpu pada suaminya.

Tidak sebagaimana sebagian wanita yang suka membanding-bandingkan suaminya dengan para lelaki lain.

Kedua puluh empat : Lebih suka menetap di rumah, dan tidak suka sering keluar rumah.

Kedua puluh lima : Jika suami melakukan kesalahan maka tidak melupakan kebaikan-kebaikan suami selama ini. Bahkan sekali-kali tidak mengeluarkan perkataan yang mengisyaratkan akan hal ini. Karena sebab terbesar yang menyebabkan para wanita dipanggang di api neraka adalah tatkala suami berbuat kesalahan mereka melupakan dan mengingkari kebaikan-kebaikan suami mereka.



Setelah membaca dan memperhatikan sifat-sifat di atas, hendaknya seorang wanita benar-benar menimbang-nimbang dan menilai dirinya sendiri. Jika sebagian besar sifat-sifat tersebut tercermin dalam dirinya maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah dan berusaha untuk menjadi yang terbaik dan terbaik.

Akan tetapi jika ternyata kebanyakan sifat-sifat tersebut kosong dari dirinya maka hendaknya ia ber-instrospeksi diri dan berusaha memperbaiki dirinya. Ingatlah bahwa surga berada di bawah telapak kaki suaminya !!!

Tentunya seorang suami yang baik menyadari bahwa istrinya bukanlah bidadari sebagaimana dirinya juga bukanlah malaikat. Sebagaimana dirinya tidak sempurna maka janganlah ia menuntut agar istrinya juga sempurna.

Akan tetapi sebagaimana perkataan penyair :

مَنْ ذَا الَّذِي تُرْضَي سَجَايَاه كُلُّهَا...كَفَى الْمَرْءَ نُبْلًا أَنَّ تُعَدَّ مَعَايِبُهُ

"Siapakah yang seluruh perangainya diridhoi/disukai…??

Cukuplah seseorang itu mulia jika aibnya/kekurangannya masih terhitung…" 

sumber: http://www.radiomuslimjakarta.com/component/content/article/1218--karakteristik-istri-sholihah-.html

Suami adalah Surga dan Neraka Istri



Pernah ada seorang wanita yang datang menemui Nabi karena ada suatu keperluan, lantas Nabi berkata kepada wanita tersebut, هذه أذات بعل ؟ "Apakah engkau bersuami?", wanita itu menjawab, "Iya". Lantas Nabi bertanya lagi, كيف أنت له ؟"Bagaimana sikap engkau terhadap suamimu?, wanita itu berkata, ما آلوه إلا ما عجزت عنه "Aku berusaha keras untuk melayani dan taat kepadanya, kecuali pada perkara yang tidak aku mampui". Nabi berkata, فانظري أين أنت منه ؟ فإنما هو جنتك ونارك "Lihatlah bagaimana engkau di sisinya, sesungguhnya suamimu itu surgamu dan nerakamu"
(Hadits ini dishahihkan oleh Al-Hakim dan Al-Albani)
Jika seorang wanita telah menikah maka surganya telah berpindah dari telapak kaki ibunya ke telapak kaki suaminya.

Akan tetapi kita bertanya kepada sang suami, apakah dia telah menunaikan seluruh tugas dan kewajibannya sebagai suami?, apakah dia sendiri adalah seorang suami yang sholeh dan berakhlak mulia? Apakah dia telah menunaikan hak-hak istrinya tersebut??
Kalau jawabannya adalah : "IYA", maka jelas dia berhak untuk menuntut istrinya dengan kata-kata di atas.
Akan tetapi jika jawabannya : "TIDAK", atau mungkin sang suami malu-malu untuk mengatakan tidak, sehingga dirubah jawabannya menjadi : "BELUM", maka….sungguh sang suami ternyata hanya bisa menuntut.
Hendaknya sebelum dia menuntut dia bercermin terlebih dahulu…
Sebelum dia menununtut agar istrinya senantiasa berpenampilan ayu, apakah sang suami juga telah menjaga penampilannya dihadapan istrinya…??
Ataukah hanya menjaga penampilannya tatkala berhadapan dengan para sahabatnya??
Bukankah Allah berfirman
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. (QS Al Baqarah 228)

Syaikh Utsaimin rahimahullah berkata tatkala menafsirkan firman Allah
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ (١)الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (٢)وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ (٣)أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ (٤)لِيَوْمٍ عَظِيمٍ (٥)يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (٦)
1. kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
4. tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
5. pada suatu hari yang besar,
6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
"Permisalan ini yang Allah buat tentang ukuran dan timbangan adalah sebuah permisalan, dan permisalan ini bisa diqiaskan kepada perkara-perkara yang serupa dengannya. Setiap orang yang menuntut hak-haknya secara sempurna akan tetapi menunaikan tugasnya (tidak menunaikan hak orang lain) maka ia juga termasuk dalam ayat yang mulia ini.
Sebagai contoh seorang suami yang ingin agar istrinya menunaikan hak-haknya secara sempurna, dan agar sang istri perhatian dan tidak meremehkan hak-hak sang suami, akan tetapi sang suami sendiri meremehkan hak-hak istrinya, tidak memberikan hak-hak istrinya. Sungguh betapa banyak istri yang mengeluh dan mengadukan suami-suami yang semacam ini modelnya…
Demikian juga kita dapati sebagian orang menuntut agar anak-anaknya melaksanakan kewajibannya dengan sempurna sebagai anak terhadap orang tua, akan tetapi sang orang tua tidak menunaikan hak anak-anaknya dengan baik. Sang orang tua ingin agar anak-anaknya berbakti kepadanya dan melaksanakan tugas mereka sebagai anak di hadapan orang tua mereka, akan tetapi dia sang orang tua itu sendiri tidak memperhatikan anak-anaknya dengan baik, tidak menunaikan kewajibannya sebagai orang tua terhadap anak-anak. Orang yang seperti ini kita katakana juga sebagai Muthoffif (orang yang curang)" (lihat tafsir juz 'amma)
Sebagaimana ayat ini merupakan ancaman keras yang berupa kecelakaan bagi para suami yang tidak menuaikan hak istri-istri mereka, demikian juga sebaliknya merupakan ancaman keras kepada para istri yang hanya bisa banyak menunutut kepada suami-suami mereka sementara mereka lupa untuk menunaikan hak-hak suami mereka yang sangat agung.
Sebagaimana perkataan Syaikh Utsaimin rahimahullah diatas bahwa yang termasuk dalam ayat ini adalah semua orang yang hanya bisa menuntut haknya namun tidak mau melaksanakan kewajibannya, dan tidak mau menunaikan hak orang lain.
Kita dapati betapa banyak masyarakat yang menuntut agar negara bisa memberikan pelayanan dan fasilitas yang terbaik bagi masyarakat, bahkan hampir setiap kerusuhan dan kekacauan disandarkan kepada Negara –dan kita tidak tahu hakekat penyebab yang sebenarnya-, akan tetapi yang menjadi pertanyaan :"Apakah masyarakat para penuntut tersebut sudah melaksanakan keweajiban mereka sebagai warga Negara yang baik?, apakah mereka sudah menuaikan hak Negara (penguasa) dengan baik…??
Memang benar…, menuntut itu merupakan perkara yang mudah, anak kecilpun bisa melakukannya. Akan tetapi melaksanakan kewajiban dan menunaikan hak orang lain merupakan perkara yang tidak semudah dibayangkan. Semoga Allah tidak menjadikan kita termasuk orang-orang yang curang yang terancam dengan kecelakaan. Aaamiiin

Minggu, 08 Februari 2015

Sejarah Hitam Valentine



Banyak remaja tidak mengetahui bagaimanakah sejarah hari valentine yang sering dirayakan tiap 14 Februari. Karena ketidaktahuan dan cuma asal ikut-ikutan trend, juga supaya mau dikatakan gaul dan eksis, akhirnya mereka pun merayakannya. Di antara mereka saling memberi kado, lebih-lebih pada orang yang dikasihi. Maka kita lihat coklat dan berbagai souvenir laris manis di hari tersebut. Bagaimanakah sebenarnya sejarah hari tersebut? Cikal Bakal Hari Valentine Sebenarnya ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul Valentine’s Day. Namun, pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan dijadikan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur. Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book Encyclopedia 1998). - See more at: http://www.kompasislam.com/sejarah-hitam-valentine/#sthash.H3WLqvnd.dpuf

Kaitan Hari Kasih Sayang dengan Valentine The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda. Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya. Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The World Book Encyclopedia, 1998). Versi lainnya menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”. (Sumber pembahasan di atas: http://id.wikipedia.org/ dan lain-lain) Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan: 1. Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan. 2. Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius   I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine. 3. Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang diklaim sebagai pejuang dan pembela cinta. 4. Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”. Sungguh ironis memang kondisi remaja saat ini. Sebagian orang mungkin sudah mengetahui kenyataan sejarah di atas. Seolah-olah mereka menutup mata dan menyatakan boleh-boleh saja merayakan hari valentine yang cikal bakal sebenarnya adalah ritual paganisme. Sudah sepatutnya kita berpikir, tidak sepantasnya bagi kita merayakan hari tersebut setelah jelas-jelas nyata bahwa ritual valentine adalah ritual paganisme dan juga dipenuhi praktik perzinahan. Bahkan secara tegas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita menyerupai orang-orang tidak beriman. Dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud, Al-Libas, 3512. Al-Albany berkata dalam Shahih Abu Dawud, Hasan Shahih no. 3401) Dalil ini sudah cukup sebagai alasan terlarangnya merayakan hari valentine, apa pun bentuk perayaannya. - See more at: http://www.kompasislam.com/sejarah-hitam-valentine/#sthash.H3WLqvnd.dpuf

sumber: http://www.kompasislam.com/sejarah-hitam-valentine/

Sabtu, 07 Februari 2015

Asal Usul Valentine's Day



Larangan merayakan valentine's day (ilustrasi)
A+ | Reset | A-
Sejarah awal Valentine's Day bermula pada abad ke-3 M, di mana berkuasa seorang raja Romawi bernama Claudus II Ghoticus. Dengan kekuasaannya, dia menghukum pancung seorang pendeta bernama Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 269 M.

Santo Valentine dihukum pancung lantaran menikahkan seorang remaja (prajurit) muda yang tengah menjalin cinta kasih, sehingga dianggap telah menentang ketentuan kerajaan. Alasan ketentuannya, karena prajurit kerajaan yang belum menikah dianggap memiliki ketangguhan yang luar biasa di medan perang.

Bagi pihak gereja, tindakan Santo Valentine tersebut dianggap benar karena telah melindungi orang yang menjalin cinta, sehingga dia dinobatkan sebagai pahlawan kasih sayang. Sehingga, tercatatlah dalam sejarah bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang bagi umat Kristiani.

Valentine’s Day juga merupakan warisan budaya Romawi kuno, yaitu upacara pemujaan dan penyembahan kepada dua Dewa besar, Leparcus (dewa kesuburan) dan Dewa faunus (dewa alam semesta).

Upacara tersebut dirayakan tepatnya pada tanggal 15 Februari, masa kekuasaan Kaisar Kontantine (280-337M). Dalam upacara tersebut, dia memberikan kesempatan kepada para remaja wanita untuk menyampaikan pesan cintanya kepada pria pujaannya. Kemudian, para remaja pria akan menerima pesan-pesan cinta tersebut. Mereka berpasang-pasangan, bernyanyi bersama, berdansa dan biasanya diakhiri dengan perbuatan amoral (coitus). 

Namun, pada abad ke-5 M, tepatnya tahun 494 M, oleh Paus Glasium I, upacara penyucian ini kemudian ditetapkan sebagai peringatan Hari Kasih Sayang (Valentine’s Day). Tanggal peringatan pun diubah menjadi setiap 14 Februari, yaitu tanggal dihukumnya pendeta Santo Valentine. Sehingga, Paus Glassium I dikenal sebagai pelopor peringatan Valentine’s Day.

Perayaan Valentine’s Day merupakan tindakan yang menyerupai orang-orang kafir, akan tetapi pada kenyataannya tidak sedikit generasi muda muslim yang tidak paham terhadap Dien'agama'-nya hingga ikut ambil bagian dalam perayaan tersebut.

Maka, benarlah apa yang disabdakan Rasulullah, "'Sesungguhnya kalian akan mengikuti jalan (cara hidup) orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, bahkan seandainya mereka memasuki lubang biawak pun, tentu kalian akan mengikutinya.' Kami (para sahabat bertanya), 'Wahai Rasulullah apakah mereka itu Yahudi dan Nashrani ?' Beliau menjawab, 'Siapa lagi kalau bukan mereka.'" (HR. Bukhari)

sumber: http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/02/13/lz5qb9-asal-usul-valentines-day

Jumat, 06 Februari 2015

Segitiga Bermuda dan Sang Dajjal


Ada hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda “Apabila salah seorang berada di tempat yang terbuka atau di tengah Matahari sedang bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya bergerak sehingga sebagian dari dirinya terletak di tempat panas dan sebagian lagi di tempat sejuk, maka hendaklah dia berdiri atau meninggalkan tempat itu”.
Dikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh syaitan. Jadi apa kaitannya dengan Segitiga Bermuda? Alasannya karena Segitiga Bermuda terletak di perairan Atlantik di pertengahan antara benua Amerika bagian utara dan Afrika. Secara mudah lokasi ini adalah kawasan pertemuan dua arus panas dari Afrika dan sejuk dari Amerika Utara.
Dengan hadist ini maka terjawablah misteri di Segitiga Bermuda. Perkara - perkara aneh yang terjadi itu tentu antara lain disebabkan pertemuan antara panas dan sejuk dan istana syaitan yang mungkin tersembunyi disitu.
Ada sebuah buku yang berjudul “Dajjal akan muncul dari kerajaan jin di Segitiga Bermuda” Karya Sheikh Muhammad Isa Dawuud dari Mesir, bahwa kawasan Bermuda adalah kawasan Jin dimana dari situlah akan muncul Dajjal. Jika benar dakwaan buku itu, tidak aneh lagi apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW itu nyata adanya dan bahkan mendahului zaman sekaligus Rasulullah SAW membuktikan bahwa Islam memiliki semua jawaban untuk semua pertanyaan.
Menurut Syaikh Imam M. Ma’rifatullah Al-Arsy, Segitiga Bermuda merupakan tempat titik terujung di dunia ini. Di tengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat membuat siapa saja yang meminumnya menjadi panjang umur, di tempat itu pula Nabiyullah Khidzir A.S bertahta sebagai penjaga sumber air kehidupan tersebut. Syaikh Imam M. M berkata kalau penyelamat akhir Zaman Imam Mahdi akan keluar dari ghaibnya melalui tempat tersebut dengan menggunakan jubah suci berwarna kebiruan.
Lalu apa penyebab hilangnya berbagai macam kapal di tempat itu? Menurut Syaikh Imam M lagi, para iblis dan syaitan tersebut yang tak bisa mendekati pusat kawasan agung itu, maka mereka pun berjaga di sekelilingnya dan bertujuan untuk menghalangi setiap manusia yang mencoba untuk memasuki kawasan agung itu ( Segitiga Bermuda ). Karena sesungguhnya barang siapa yang bisa sampai ke tempat titik tengah kawasan Segitiga Bermuda, maka dia akan mengetahui kebenaran alam yang sesungguhnya.
Banyak orang - orang jaman dahulu yang telah mencoba ke pusat Segitiga Bermuda dan kebanyakan dari mereka enggan untuk kembali pulang ke dunianya. Menurut sebuah artikel kuno, Raja Iskandar Agung pernah mencoba masuk ke kawasan agung itu. Dan sekembalinya mereka mengatakan bahwa tempat itu berpasirkan permata dan berbatukan berlian. Tempat yang dipenuhi dengan kabut putih tebal itu sangat indah untuk dipandang tapi sangat berbahaya untuk didatangi.
Salah satu dari sekian banyak tanda-tanda kiamat, sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW adalah munculnya Dajjal, pada suatu masa nanti. Dajjal adalah sosok makhluk bermata satu dan suka membuat dan menyebarkan fitnah. Ia juga mengaku dirinya sebagai tuhan. Akibatnya, banyak umat manusia yang menjadi rusak akhlaknya karena teperdaya oleh tipu daya dan fitnah dajjal ini. Ia hanya mampu dikalahkan oleh Nabi Isa AS. Karena itu, Rasul SAW senantiasa berdoa agar dijauhkan dari fitnah dajjal. "Ya Allah, aku berlindung dari siksa neraka, azab kubur, fitnah hidup dan saat mati, serta fitnah dajjal."
Dalam berbagai haditsnya, Rasul SAW mengingatkan umatnya, agar berhati- hati terhadap dajjal. "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini yang lebih dahsyat daripada dajjal. Dan Allah SWT tidak mengutus seorang rasul atau nabi pun kecuali ia memperingatkan umatnya terhadap kemunculan dajjal. Aku adalah Nabi terakhir, dan kamu sekalian adalah umat terakhir pula. Dajjal pasti keluar dari tengah-tengah kalian. Jika ia keluar sedang aku ada di antara kalian, maka aku akan mengalahkannya dengan hujjah dan kemampuanku. Jika ia keluar setelah aku tiada, maka setiap orang akan menjadi penolong dirinya sendiri untuk mengalahkan musuhnya. Allah adalah penggantiku bagi setiap muslim, ..." (HR Ibnu Majah, Ibn KHuzaimah dan al-Hakim).

sumber: http://koranopini.com/sandrela/religi/item/3290-segitiga-bermuda-dan-sang-dajjal

Selasa, 03 Februari 2015

Di Alam Barzakh, Ini Tempat Para Roh

KETIKA maut telah tiba, jasad kita dan roh pada diri kita akan terpisah. Roh akan pergi meninggalkan jasad ke alam barzakh. Di mana, alam itu merupakan tempat pengumpulan seluruh roh manusia. Roh-roh manusia di alam barzakh berada di tempat yang bertingkat-tingkat. Dari nas-nas yang ada, kami mengkalsifikasikannya sebagai berikut.
1. Roh para nabi
Roh mereka menempati kedudukan terbaik di tempat paling tinggi (‘illiyyin). Siti Aisyah mendengar Rasulullah SAW dalam detik-detik akhir kehidupannya mengucap, “Ya Allah, (tempatkan aku) di tempat tertinggi (ar-Rafiq al-A’la)!”
2. Roh para syuhada
Di sisi Allah, mereka hidup seraya mendapatkan rezeki yang sangat besar. Allah berfirman, “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, tetapi mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki,” (QS. Ali Imran:169).
Masruq bertanya kepada Abdullah ibn Mas’ud mengenai ayat ini. Ibn Mas’ud menjawab, “Roh mereka berada di tengah-tengah burung hijau dan memiliki lampu pelita yang tergantung di langit. Roh itu dapat keluar dari surga sekehendak dirinya, kemudian kembali ke pelita-pelita tersebut,” (HR. Muslim).
Ini adalah roh sebagian syuhada, bukan semua syuhada, sebab di antara mereka ada yang rohnya tertahan karena memiliki hutang yang belum ditunaikan. Dari Abdullah ibn Jahsy diceritakan bahwa seorang laki-laki dating kepada Nabi SAW dan bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang terjadi padaku jika aku terbunuh di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Surga.” Ketika orang itu berpaling, beliau bersabda, “Kecuali ada hutang. Baru saja Jibril memberi tahu aku.”
3. Roh mukmin yang shaleh
Roh mereka seperti burung yang bergelantungan di pohon surga. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdurrahman ibn Ka’ab ibn Malik, Nabi SAW bersabda, “Jiwa seorang muslim itu laksana burung yang bergelantungan di pohon surga sampai Allah mengembalikannya ke jasadnya pada hari kiamat,” (HR. Ahmad).
Perbedaan antara roh syuhada dengan roh kaum mukmin adalah bahwa roh syuhada berada di sangkar burung hijau sambil terlepas dan berjalan ke sana ke mari di taman surga lalu kembali ke lampu pelita yang tergantung di arasy. Sedangkan roh kaum mukmin berada di sangar burung yang tergantung di surge tetapi tidak berjalan ke sana-sini di surga. Keadaan kaum mukmin seperti burung yang bergelantungan di pohon surga tidak bertentangan dengan hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah SAW. Hadis tersebut menyatakan bahwa malaikat menggenggam roh seorang mukmin dan membawanya naik ke langit. Malaikat berseru, “Alangkah wanginya roh yang mendatangi kalian dari bumi!” Lalu mereka membawa roh itu menemui roh orang-orang beriman. Legembiraan mereka melebihi kegembiraan orang yang menemukan barangnya yang hilang.
Roh-roh kaum mukmin bertanya kepada si roh, “Apa yang dilakukan di fulan? Apa yang siperbuat si fulan?” Malaikat berseru, “Biarkan dia, sebab dia sebelumnya sengsara di dunia.” Lalu roh tersebut menjawab, “Si fulan telah mati, apakah ia mendatangi kalian?” Mereka menjawab, “Ia diseret ke neraka Hawiyah.
4. Roh tukang maksiat
Nas-nas yang menjelaskan azab yang diterima oleh orang maksiat telah dikemukakan. Orang yang kebohongannya merajalela diazab dengan besi yang ujungnya bengkok yang dimasukkan ke mulutnya sampai ke tungkuk.
Kepala orang yang meninggalkan shalat wajib karena tidur akan dihancurkan dengan batu. Para pezina, laki-laki atau perempuan akan disiksa di sebuah lubang seperti tungku dari tembikar untuk membakar roti yang bagian atasnya sempit, dan di bawahnya luas, sementara api menyala-nyala di bawahnya.
Orang yang suka makan riba berenang di lautan darah, dan di tepi lautan itu ada orang yang melemparinya dengan batu. Banyak juga hadis lain yang menceritakan tentang azab orang yang tidak bersuci dari kencingnya, orang yang suka mengadu domba di antara manusia, orang yang menyembunyikan harta ghanimah, dan lain-lain.
5. Roh orang-orang kafir
Disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah bahwa setelah melukiskan keadaan orang beriman sampai menempati tempatnya di surga, Nabi SAW menyebut keadaan orang-orang kafir beserta sekarat yang dialaminya. Setelah rohnya dicabut, roh itu keluar dari jasadnya dengan bau yang sangat busuk, sampai-sampai para malaikat yang membawanya ke pintu bumi berteriak, “Alangkah busuknya roh ini!” Kemudian mereka membawanya bertemu dengan roh-roh orang kafir lainnya.  [Sumber: Ensiklopedia Kiamat/Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi]

sumber: https://www.islampos.com/di-alam-barzakh-ini-tempat-para-roh-160639/


Senin, 02 Februari 2015

Tentang Hari Kiamat, Antara Mukjizat Al Quran dan Sains

Islam mempercayai bahwa suatu saat nanti akan ada suatu hari yang dimana pada hari itu seluruh alam semesta ini akan hancur dan tidak ada satu makluk pun yang bisa selamat dari bencana besar ini bahkan termasuk para malaikat yang ada di langit sekalipun. Karena bencana besar ini sudah dipastikan akan terjadi namun waktunya telah dirahasiakan oleh Allah kepada makhluk-makhluknya.

Sejatinya, bahwa benda-benda yang ada di jagad raya ini, pada awalnya adalah satu, lalu tercerai-beraikan setelah terjadinya ledakan besar yang mengakibatkan keterpisahan antara satu benda dengan benda yang lainnya. Sehingga membentuk gugusan benda-benda langit yang terdiri dari galaksi, bintang, planet, satelit dan lain sebagainya.


Namun tentunya keseluruhan benda langit ini tidak mungkin akan terus ada tanpa ada batasnya. Bahkan secara pasti, dapat ditegaskan bahwa seluruh apa yang ada di alam semesta ini akan berakhir.

Para ilmuwan telah banyak melakukan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui akhir alam raya ini. Dalam melakukan penelitian tersebut, mereka menggunakan hitungan energi yang mendorong alam raya ini agar secara terus-menerus mengalami penambahan.

Penggunaan energi ini dimaksudkan untuk menciptakan pemuaian alam secara terus-menerus dengan batasan. Ia tidak boleh melampaui kuantitas penambahan energi yang telah ditentukan, yang dapat mengakibatkan alam raya ini meledak.

Penelitan yang mereka lakukan, menghasilkan dugaan bahwa suatu saat energi yang terdapat di alam raya ini akan melampaui batas keseimbangannya yang menyebabkan kehancurannya.

Sebagaimana dulu, benda-benda yang ada di alam raya ini terbentuk setelah terjadinya ledakan besar, maka benda-benda ini juga akan hancur setelah terjadinya ledakan besar yang diakibatkan kekuatan energi yang melampaui batas kemampuannya.

Al-Qur'an telah menggambarkan akhir alam semesta ini yang menyerupai awal pembentukannya, sebagaimana yang terdapat pada surah Al-Anbiya ayat 104. Allah SWT berfirman:

"(yaitu) pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya."

Pengungkapan dengan menggunakan kata "Kami gulung langit", adalah cara pengungkapan yang sangat teliti sekali yang dimaksudkan untuk menggambarkan penyusutan alam semesta ini, karena energi yang terdapat di dalamnya telah melebihi batasan yang telah ditentukan.

Al-Qur'an di bagian lain ayatnya, mengungkapkan penciptaan kembali alam semesta setalah ia melewati batas energi yang ditentukan. Allah SWT dalam surah Ibrahim ayat 48 berfirman:

"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit."

sumber: http://www.makintau.com/2014/12/tentang-hari-kiamat-antara-mukjizat-al-quran-dan-sains.html